Orang minang biasa menempati rumah secara bersama-sama dalam satu keluarga. Sehingga rumahnya cenderung besar dan terus bertambah besar. Apabila seorang keluarga melahirkan seorang anak perempuan, maka anak perempuan itu terus menetap di rumahnya, walaupun sudah menikah. Sehingga apabila ada 3 anak perempuan, maka biasanya disiapkan ada 3 kamar. Sedangkan anak laki2 tidak disiapkan kamar khusus. Cukup kamar bersama saja, dimana diharapkan nantinya anak laki2 merantau ke luar rumah itu.
Di Bukittinggi ada beberapa objek wisata. Misalnya Lembah Harau. Bayar 50rb utk 1 bus. Di sini, kita bisa melihat batu-batu yang sangat besar. Tingginya bisa sampai ratusan meter. Aku baru menyadari, inilah maksudnya yang disebut lempeng bumi di pulau Sumatera. Suasananya segar, sejuk. Banyak monyet kecil yang bergelantungan. Disediakan jalur pendakian apabila berminat. Baru sampai pinggang bukit, aku menemukan banyak monyet di jalan. Kuatir ada apa2, turun lagi deh … he3x. Ada tumbuhan yang aku baru dengar di sini, namanya Pakis Monyet. Bentuknya seperti bulu monyet, tapi bisa ada tangkai dan daunnya sedikit.
Ada lagi objek wisata yang bernama Lobang Jepang. Dulu, tentara Jepang membuat terowongan utk menembus bukit yang terbuat dari batu ini. Gunanya adalah utk memudahkan mobilisasi mereka. Terowongannya cukup panjang. Dulu, Jepang melaksanakan romusha untuk membuatnya. Banyak nenek moyang kita yang wafat karena kerja paksa ini. Karena saat ini sedang dalam gempa, maka lobang jepang sementara ditutup untuk objek wisata. Di sekitar Lobang Jepang, kita bisa melihat lembah-lembah yang dalam dan bukit-bukit yang sangat tinggi. Subhaanallaah. Baru kali ini aku melihatnya. Banyak juga monyet di sekitarnya.
Objek wisata lainnya adalah di daerah Pandai Sikek. Di daerah ini, banyak industri rumah tangga dalam membuat tenun kain Minang. Sikek itu artinya Sisir. Karena menenunnya adalah memakai alat seperti sisir. Jadi, Pandai Sikek sepertinya artinya adalah, Ahli Keterampilan Tenun. Orang minang suka memakainya ketika menghadiri pernikahan, atau acara adat. Harganya, dari ratusan ribu hingga jutaan. Tergantung motif dan warnanya.
Daerah Sanjai terkenal dengan keripiknya. Enak, tidak melempem, dan sangat beraneka ragam. Tidak memakai pewarna dan mecin. Enak. Keripik ini bisa bertahan hingga sekitar 2-3 minggu. Harganya berkisar 10-15rb rupiah.
Masih banyak lagi objek wisata yang menarik untuk disinggahi. Kita bisa melihat bagaimana Allah menciptakan manusia ini beraneka ragam kebudayaannya. Betapa Maha Agung nya Allah. Objek wisata lain tidak sempat saya kunjungi. Sebenarnya, dalam agenda, aku tidak punya waktu untuk ke objek wisata, karena padatnya waktu yang ada. Cuma karena ada beberapa agenda yang bisa diatur dan digeser, alhamdulillah bisa jalan-jalan sebentar.
Semoga bermanfaat.
wassalaam.
Tinggalkan komentar